Dalam labirin waktu yang tak berujung, kita berjalan bersama, berpasangan, seperti dua bintang yang berputar dalam tarian kosmik mereka sendiri. Tujuan kita berdampingan, seakan dua jalur kereta api yang berjalan paralel menuju utara, membawa kita lebih dekat satu sama lain.
Kita berdua, saling melengkapi, saling menemani dalam perjalanan ini. Seolah-olah kita telah diperjumpakan oleh takdir, bertemu di persimpangan akhir dan permulaan. Kita berada di ambang akhir dari satu bab dan awal dari bab yang lain, merayakan garis selesai dan menyambut tantangan baru yang datang.
Tawa kita bergema di udara, seperti melodi yang tak pernah usai. Tawa itu terulang-ulang, seperti gelombang yang mencapai pantai dan kemudian mundur, hanya untuk kembali lagi.
Waktu berlalu, membawa perubahan dan tantangan. Namun, dalam pelukanmu, aku merasa aman. Kamu memeluk raga kecilku, menyayangi kecilku, memeluk jiwa kecilku. Kamu menerima aku apa adanya, dengan semua kekurangan dan kelebihanku.
Aku harap, kita berdua bisa saling melengkapi, saling menemani dalam perjalanan ini. Dalam cinta dan pengertian, kita berbagi tawa dan air mata, suka dan duka. Dan dalam semua itu, kita mungkin dapat menemukan kebahagiaan dan kedamaian, dalam pelukan dan kasih sayang satu sama lain.